Edema
Edema
merupakan akumulasi cairan pada jaringan ekstravesikuler. Akan tetapi edema
juga dapat berupa akumulasi cairan di dalam sel. Keseimbangan P hidrostatik
>< P osmotik
Cairan yang
keluar dari ujung arteri akibat P hidrostatik = cairan yang kembali masuk
akibat P osmotik koloid.
I. Inflamasi
Inflamasi
=> peningkatan permeabilitas pembuluh darah => cairan banyak keluar dari
pembuluh darah => eksudat
II. Noninflamasi
Peningkatan
P. Hidrostatik darah/ tununnya P. Osmotik koloid darah => cairan plasma
keluar ke rongga interstisial => transudat (BJ 1.012).
Meningkatnya
P. Hidrostatik disebabkan:
- Deep venous thrombosis => peningkatan P. Hidrostatik akibat sumbatan vena pada ekstremitas bawah
- Congestive heart failure => Cardiac Output turun => retensi Na + air meningkat => volum plasma naik => transudat
- Sindrom nefrotik => fungsi ginjal gagal => peningkatan permeabilitas kapiler glomerulus => banyak protein yang terfiltrasi => kekurangan protein plasma
- Sirosis => berkurangnya sintesis protein plasma
- Malnutrisi protein
Hal tersebut menyebabkan sebuah kondisi dimana darah kekurangan protein plasma (hipoproteinemia)
sehingga tekanan osmotik koloid darah turun.
Obstruksi
limfatik disebabkan baik oleh inflamasi atau obstruksi neoplastik.
Infeksi cacing
parasit filaria (filariasis) => massa masif nodus limfa pada regio inguinal
=> edema (elephantiasis)
Rujukan:
Kumar,
Abbas, Fausto. 2005. Robbins and Cotran’s Pathologic Basis of Disease 7th Edition. Philadelphia: Elsevier.
Anthony
S Fauci et al. 2008. Harrison’s Principle of Internal Medicine.