Adalah
ilmu yang mempelajari tentang reaksi kekebalan tubuh terhadap benda asing/
kuman penyakit pada makhluk hidup termasuk manusia. Kepekaan terhadap penyakit
berkaitan dengan gen yang erat berhubungan dengan kompleks histokompatibilitas
utama, terutama daerah “antigen pencangkokan” atau “histokompatibilitas” (human leucocyte antigen = HLA), yang
terdapat dalam kromosom 6 manusia. Secara sederhana kekebalan pada manusia ada
2 bentuk yaitu, aktif dan pasif. Dan yang paling sering dipelajari secara
intensif adalah kekebalan aktif yang meliputi kekebalan humoral dan kekebalan
seluler.
Sistem
peredaran darah dan sistem kekebalan
Komposisi
darah terdiri atas:
a.
Air dan larutan inorganic
b.
Monosakarida, asam amino, dan asam
lemak bebas
c.
Peptide, protein, dan glikoprotein
Fungsi
|
Molekul
|
Produsen
|
Transpor
|
Albumin
Lipoprotein (lipida)
Transferin (Fe)
Seruloplasmin (Cu)
|
Sel hati
|
Factor kloting
|
Faktor I-XII
|
Sel hati
|
Pertahanan tubuh
|
Antibody
Protein komplemen
Protein serum amiloid
|
Sel plasma
Makrofag, epitel
Sel, sel hati
|
Memperkecil kerusakan
|
Alfa 1 antitripsin
Alfa 2 antimikroglobulin
|
Sel hati
|
Molekul messenger:
Hormon
Sitokinin
Mediator, dsb.
|
Hidrokortison
Insulin
Interleukin
Irenin
|
Sel-sel yang berbeda:
Korteks adrenal
Sel pancreas
Makrofag
Juksta-glomerular
Apparatus ginjal
|
Tekanan osmosis
|
Semua jenis protein darah,
albumin paling penting karena memiliki molaritas paling besar
|
|
Memelihara pH darah
|
Semua jenis protein darah,
albumin paling penting karena memiliki molaritas paling besar
|
Beberapa jenis molekul darah dan fungsi serta
yang memproduksinya
Ketiga
kelompok diatas merupakan cairan plasma, sedangkan bahan tersuspensinya adalah:
a.
Sel motile
Sel
yang dapat bergerak ke dalam jaringan, di dalam cairan darah sel bergerak
melewati dinding pembuluh darah, biasanya sel tersebut bergerak dengan mekanisme
“amoeboid” mengikuti aliran darah.
b.
Sel fagosit
Bergerak
melingkari mikroba atau benda mati dengan pembentukan pseudopodia mengelilingi
benda tersebut dan memutupnya membentuk vakuola. Benda tersebut kemudian
dihancurkan dengan menggunakan reaksi enzimatis, radikal efektif, dsb.
c.
Kemotaksis
Pergerakan
sel mengikuti gradient konsentrasi suatu bahan kimia.
Sel
Ada
beberapa jenis sel yang diproduksi sumsum tulang yang asalnya dari stem sel.
Stem sel pertama kali terlihat pada minggu ketiga masa embrio (5 minggu setelah
pembuahan). Populasinya terbatas dan berlokasi dalam hati fetus. Pembentukan
sel darah ini berlangsung dengan sistem haematopoiesis.
Ada 2 jalur pembentukan yaitu myeloid dan limfoid.
Kekebalan Pasif
Suatu
keadaan dimana kekebalan terhadap penyakit terjadi relative sementara,
disebabkan pemberian Antibodi (Ab) terhadap penyakit tersebut, dimana Ab
tersebut dibuat oleh hospes lain, bukan oleh hospes yang bersangkutan.antibodi
tersebut terbatas peranannya pada infeksi kuman yang invasive, dimana imunisasi
pasif jarang berguna untuk penyakit ini. Di lain pihak bila suatu penyakit
memproduksi toksin (ex: tetanus, difteri, botulinum) pemberian antitoksin ini
akan sangat berguna, karena sejumlah besar antitoksin akan langsung bekerja.
Pada infeksi virus tertentu (ex: Hepatitis A dan Campak), antibody khusus yang
diberikan adalah “globulin gamma” yang diambil dari manusia normal, dapat
diberikan selama masa inkubasi virus sehingga menghasilkan pembatasan replikasi
virus dan mencegah/meringankan gejala klinis. Kekebalan pasif yang dipindahkan
ibu kepada janinnya, melindungi selama bulan-bulan pertama kelahiran dan
diperkuat dengan pemberian ASI (kolostrum 1-14 hari pasca melahirkan), akan
tetapi kekebalan ini berangsur menghilang pada usia 4-6 bulan.
Kekebalan Aktif
Keadaan
imunitas yang terjadi pada tubuh seseorang setelah kontak secara efektif dengan
antigen. Dalam kondisi tersebut, tubuh secara aktif menghasilkan Ab, juga
sel-sel tubuh secara aktif belajar bereaksi dengan benda asing. Kekebalan jenis
ini terbentuk secara lambat namun akan melindungi selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun.
1. Kekebalan Humoral
Pembentukan
Ab secara aktif dapat menimbulkan resistansi karena:
i.
Menetralisasi toksin/ hasil-hasil
sel
ii.
Memiliki efek bakterisidal langsuk
atau efek litik dengan komplemen
iii.
Menahan kemampuan inefektif kuman
atau virus
iv.
Mengaglutinasi kuman, sehingga
mudah difagositosis
v.
Mengkompromisasi kuman, yaitu menggabungkan
antigen permukaan
yang biasanya mengganggu
fagositosis, sehingga membantu mencerna
kuman.
2. Kekebalan Seluler
Sel
T dan sel yang sedang beredar mengenali benda asing dan memulai reaksi
peradangan mononuclear, perusakan sitosolik sel yang menyerang. Pada reaksi itu
terjadi pengaktifan sel makrofag yang bersifat fagositik yang merusak sel kuman
tersebut, sehingga terjadi reaksi hipersensitivitas lambat dalam jaringan.
Dalam proses tersebut kuman ditahan pada lokasi masuknya. Kemampuan sel fagosit
ditingkatkan sehingga sel yang sudah dimakan dimatikan. Disamping itu kondisi
biokimiawi dalam jaringan dibuat tidak menguntungkan bagi kuman.
Pengaruh
Genetik Terhadap Kekebalan
Kepekaan
terhadap penyakit ada hubungannya dengan gen yang erat kaitannya dengan histokompatibilitas utama
(MHC= Major Histocompability Complex atau HLA=Human Leucocyte Antigen Complex) yang kompleks. Terutama pada daerah HLA-D yang terdapat dalam
lengan pendek kromosom 6 manusia. Gen
pada lokasi tersebut diduga terlibat dalam kelainan yang memiliki komponen imunologik.
Dasar dari hubungan antara gen khusus
ini dengan penyakit khusus sampai sekarang masih belum jelas.
Dari
beberapa penelitian, kemungkinan yang terjadi adalah:
a.
Antigen HLA dapat bekerja sebagai
penerima sel untuk virus/toksin
b.
Antigen HLA dapat digabungkan dalam
suatu protein pembungkus virus
c.
Antigen HLA sendiri mungkin secara
tidak langsung bertanggung jawab tetapi dapat dihubungkan dengan gen respons
imun yang menentukan kepekaan.
d.
Antigen HLA dapat bereaksi silang
dengan antigen kuman, virus, atau lain penyebab, untuk merangsang “autoimun”.
Kata
histocompatibility pada awalnya
digunakan sebagai kata yang berhubungan dengan transplantasi jaringan, jadi
fungsi MHC adalah pengenalan sel sendiri atau sel yang bukan miliknya.
Darmono. Farmakologi dan Toksikologi Sistem Kekebalan.
No comments:
Post a Comment