P
|
ada
suatu hari sebuah keluarga pergi bertamasya ke luar kota untuk merayakan wisuda
anak keduanya. Keluarga itu terdiri dari ayah (kakek), ibu (nenek), anak
pertama (ibu) beserta suaminya (ayah) dan juga cucu perempuan mereka yang baru berusia
6 tahun. Mereka pergi menggunakan mobil kijang berwarna biru gelap dengan
seorang supir yang masih merupakan salah satu kerabat. Wisuda dilaksanakan pagi
hari sedangkan di malam harinya dilaksanakan ramah-tamah bagi alumnus dan
keluarganya.
*Di
malam perpisahan angkatan*
Dimeja
makan disediakan berbagai macam hidangan mulai yang bergaya Western, Chinese, atau Indonesian food.
Penataan meja dibedakan menjadi Appetizer,
Main Course, dan juga Dessert, untuk memudahkan tamu yang
hadir malam itu. Seorang pria tengah baya nampak menuangkan Sup Jagung dari
meja Appetizer keatas nasi lengkap
dengan laup-pauknya ketika seorang bocah
berusia 6 tahun-an mendekatinya.
Anak
kecil: “Paman, sup itu appetizer (makanan
pembuka) rasanya manis karena
terbuat dari Jangung dan juga cream. Makannya pakai mangkuk yang
diatas meja tadi paman, jangan
dicampur nasi.(katanya sewaktu melihat
sopir menuangkan Sup Jagung diatas
nasi)
Supir
: “Lha wong saya ini sudah biasa dik,
tidak apa-apa nanti saya habiskan.
Lagipula sayur begini paling enak
kalau langsung dicampur diatas nasi
tidak repot-repot menggunakan
mangkuk. Toh, nanti sama-sama
masuk perut.” (Kata supir tersebut
cuek).
Nenek : “Benar kata si R, M kamu ini kok ngeyel. Sup Jagung itu makanan
pembuka, wong makanan manis
dicampur ikan bakar dan nasi . Kamu
ini ada-ada saja ya le.” (Sungutnya).
Merasa tak ada gunanya berdebat karena
kalah jumlah, si supir makan sendirian disudut restoran A di Provinsi Y
tersebut. Wajahnya mulai berubah aneh ketika menyantap “Menu Super Lengkap”
itu.
Ibu : “Piye ta Mas, rasane mangan nasi dicampur Sup Jagung. Panjenengan
iki
ngeyel sih. ”(Katanya disusul tawa Ayah, Kakek, Cucu, dan
juga
Nenek)
Supir : “Iyo mbakyu, aku iki gela
banget. Sudah dikasih tau masih saja ngeyel.
Rasane
wis ra’ karuan, lebih baik makan di rumah
saja.”(Katanya
tersipu).
Kakek : “Wis
ojo geger meneh, kasihan si M. Bagaimanapun dia sudah
menyesal.
“
Anak
kecil: “Paman mau bungkus Sup Jagungnya lagi untuk lauk nasi nanti.”
(Katanya meledek).
Supir : “Adik in gimana ta? Menghabiskan sepiring saja sudah membuat saya
mual. Apalagi jika ditambah lagi,
bisa muntah saya!.” (Katanya gemas).
Anak
kecil: “Hahaha…. Paman ini bisa saja. Cuma paman satu-satunya orang yang
menuangkan Sup Jagung diatas nasi
yang sudah diberi lauk ikan bakar
dan sayur asam”
No comments:
Post a Comment