Transplantasi gen adalah usaha memanipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara menyisipkan gen tertentu (DNA Rekombinan) agar organisme penerimanya memiliki sifat-sifat yang diinginkan.
Transfer gen ini dilakukan melalui perantara plasmid. Plasmid sendiri merupakan gen melingkar yang
terdapat dalam sel bakteri.
Dale dan Park
(2004) menyebutkan
bahwa
plasmid menyediakan
sebuah dimensi ekstra yang
penting terhadap fleksibilitas
respon organisme terhadap perubahan lingkungan.
Selain
plasmid, episom juga dapat digunakan sebagai perantara.
Langkah-langkah
dalam rekayasa genetika:
1. Isolasi gen
yang ingin kita sisipkan dengan cara memotong materi genetik tersebut. Secara alami sel memiliki enzim pemotong yang
disebut enzim restriksi. Enzim ini dapat mengenali dan memotong tempat-tempat
tertentu disepanjang
rantai DNA.
Untuk menyambungnya
kembali digunakan enzim ligase.
2. Sambungkan materi genetik yang
sudah dipilah tersebut kedalam
plasmid sebagai vektor.
3. Pemasukan materi genetik yang telah disambung dengan plasmid kedalam vektor bakteri dilakukan melalui pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi. Elektroporasi sendiri merupakan metode yang
menggunakan
kejutan listrik untuk memperbesar
pori-pori membran sel, sehingga dapat meningkatkan
permeabilitas
membran. Efisiensi dari metode ini berbanding terbalik dengan peningkatan
ukuran plasmid.Selanjutnya, bakteri ini melakukan replikasi dengan cara membelah diri. Melalui proses ini, diperoleh plasmid-plasmid hsil transplantasi
gen (DNA rekombinan)
Kelebihan
a.Menghasilkan
tanaman yang
kebal terhadap hama, penyakit, kondisi tanah tak subur, dll
b.Dapat digunakan untuk memproduksi
vaksin, hormon, dan
insulin untuk keperluan komersial
Kekurangan
a.Hilangnya
plasma nutfah
b.Berkurangnya
keanekaragaman
hayati
No comments:
Post a Comment