Total Pageviews

Sunday, February 19, 2012

Dasar Imunologi


Adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi kekebalan tubuh terhadap benda asing/ kuman penyakit pada makhluk hidup termasuk manusia. Kepekaan terhadap penyakit berkaitan dengan gen yang erat berhubungan dengan kompleks histokompatibilitas utama, terutama daerah “antigen pencangkokan” atau “histokompatibilitas” (human leucocyte antigen = HLA), yang terdapat dalam kromosom 6 manusia. Secara sederhana kekebalan pada manusia ada 2 bentuk yaitu, aktif dan pasif. Dan yang paling sering dipelajari secara intensif adalah kekebalan aktif yang meliputi kekebalan humoral dan kekebalan seluler.

Sistem peredaran darah dan sistem kekebalan

Komposisi darah terdiri atas:
a.      Air dan larutan inorganic
b.     Monosakarida, asam amino, dan asam lemak bebas
c.      Peptide, protein, dan glikoprotein
Fungsi
Molekul
Produsen
Transpor
Albumin
Lipoprotein (lipida)
Transferin (Fe)
Seruloplasmin (Cu)
Sel hati
Factor kloting
Faktor I-XII
Sel hati
Pertahanan tubuh
Antibody
Protein komplemen
Protein serum amiloid
Sel plasma
Makrofag, epitel
Sel, sel hati
Memperkecil kerusakan
Alfa 1 antitripsin
Alfa 2 antimikroglobulin
Sel hati
Molekul messenger:
Hormon
Sitokinin
Mediator, dsb.
Hidrokortison
Insulin
Interleukin
Irenin

Sel-sel yang berbeda:
Korteks adrenal
Sel pancreas
Makrofag
Juksta-glomerular
Apparatus ginjal
Tekanan osmosis
Semua jenis protein darah, albumin paling penting karena memiliki molaritas paling besar
Memelihara pH darah
Semua jenis protein darah, albumin paling penting karena memiliki molaritas paling besar
Beberapa jenis molekul darah dan fungsi serta yang memproduksinya

Ketiga kelompok diatas merupakan cairan plasma, sedangkan bahan tersuspensinya adalah:
a.      Sel motile
Sel yang dapat bergerak ke dalam jaringan, di dalam cairan darah sel bergerak melewati dinding pembuluh darah, biasanya sel tersebut bergerak dengan mekanisme “amoeboid” mengikuti aliran darah.
b.     Sel fagosit
Bergerak melingkari mikroba atau benda mati dengan pembentukan pseudopodia mengelilingi benda tersebut dan memutupnya membentuk vakuola. Benda tersebut kemudian dihancurkan dengan menggunakan reaksi enzimatis, radikal efektif, dsb.
c.      Kemotaksis
Pergerakan sel mengikuti gradient konsentrasi suatu bahan kimia.
Sel
Ada beberapa jenis sel yang diproduksi sumsum tulang yang asalnya dari stem sel. Stem sel pertama kali terlihat pada minggu ketiga masa embrio (5 minggu setelah pembuahan). Populasinya terbatas dan berlokasi dalam hati fetus. Pembentukan sel darah ini berlangsung dengan sistem haematopoiesis. Ada 2 jalur pembentukan yaitu myeloid dan limfoid.
Kekebalan Pasif
Suatu keadaan dimana kekebalan terhadap penyakit terjadi relative sementara, disebabkan pemberian Antibodi (Ab) terhadap penyakit tersebut, dimana Ab tersebut dibuat oleh hospes lain, bukan oleh hospes yang bersangkutan.antibodi tersebut terbatas peranannya pada infeksi kuman yang invasive, dimana imunisasi pasif jarang berguna untuk penyakit ini. Di lain pihak bila suatu penyakit memproduksi toksin (ex: tetanus, difteri, botulinum) pemberian antitoksin ini akan sangat berguna, karena sejumlah besar antitoksin akan langsung bekerja. Pada infeksi virus tertentu (ex: Hepatitis A dan Campak), antibody khusus yang diberikan adalah “globulin gamma” yang diambil dari manusia normal, dapat diberikan selama masa inkubasi virus sehingga menghasilkan pembatasan replikasi virus dan mencegah/meringankan gejala klinis. Kekebalan pasif yang dipindahkan ibu kepada janinnya, melindungi selama bulan-bulan pertama kelahiran dan diperkuat dengan pemberian ASI (kolostrum 1-14 hari pasca melahirkan), akan tetapi kekebalan ini berangsur menghilang pada usia 4-6 bulan.
Kekebalan Aktif
Keadaan imunitas yang terjadi pada tubuh seseorang setelah kontak secara efektif dengan antigen. Dalam kondisi tersebut, tubuh secara aktif menghasilkan Ab, juga sel-sel tubuh secara aktif belajar bereaksi dengan benda asing. Kekebalan jenis ini terbentuk secara lambat namun akan melindungi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
1.   Kekebalan Humoral
Pembentukan Ab secara aktif dapat menimbulkan resistansi karena:
i.                   Menetralisasi toksin/ hasil-hasil sel
ii.                 Memiliki efek bakterisidal langsuk atau efek litik dengan komplemen
iii.              Menahan kemampuan inefektif kuman atau virus
iv.               Mengaglutinasi kuman, sehingga mudah difagositosis
v.      Mengkompromisasi kuman, yaitu menggabungkan antigen permukaan
yang biasanya mengganggu fagositosis, sehingga membantu mencerna
kuman.
2.   Kekebalan Seluler
Sel T dan sel yang sedang beredar mengenali benda asing dan memulai reaksi peradangan mononuclear, perusakan sitosolik sel yang menyerang. Pada reaksi itu terjadi pengaktifan sel makrofag yang bersifat fagositik yang merusak sel kuman tersebut, sehingga terjadi reaksi hipersensitivitas lambat dalam jaringan. Dalam proses tersebut kuman ditahan pada lokasi masuknya. Kemampuan sel fagosit ditingkatkan sehingga sel yang sudah dimakan dimatikan. Disamping itu kondisi biokimiawi dalam jaringan dibuat tidak menguntungkan bagi kuman.
         
          Pengaruh Genetik Terhadap Kekebalan
Kepekaan terhadap penyakit ada hubungannya dengan gen yang erat  kaitannya dengan histokompatibilitas utama (MHC= Major Histocompability  Complex atau HLA=Human Leucocyte Antigen Complex) yang kompleks.  Terutama pada daerah HLA-D yang terdapat dalam lengan pendek  kromosom 6 manusia. Gen pada lokasi tersebut diduga terlibat dalam  kelainan yang memiliki komponen imunologik. Dasar dari hubungan antara  gen khusus ini dengan penyakit khusus sampai sekarang masih belum jelas.
Dari beberapa penelitian, kemungkinan yang terjadi adalah:
a.      Antigen HLA dapat bekerja sebagai penerima sel untuk virus/toksin
b.     Antigen HLA dapat digabungkan dalam suatu protein pembungkus virus
c.      Antigen HLA sendiri mungkin secara tidak langsung bertanggung jawab tetapi dapat dihubungkan dengan gen respons imun yang menentukan kepekaan.
d.     Antigen HLA dapat bereaksi silang dengan antigen kuman, virus, atau lain penyebab, untuk merangsang “autoimun”.
Kata histocompatibility pada awalnya digunakan sebagai kata yang berhubungan dengan transplantasi jaringan, jadi fungsi MHC adalah pengenalan sel sendiri atau sel yang bukan miliknya.

Darmono. Farmakologi dan Toksikologi Sistem Kekebalan. 

No comments:

Post a Comment