Total Pageviews

Sunday, February 19, 2012

Transplantasi Gen


     Transplantasi gen adalah usaha memanipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara menyisipkan gen tertentu (DNA Rekombinan) agar organisme penerimanya memiliki sifat-sifat yang diinginkan.
     Transfer gen ini dilakukan melalui perantara plasmid. Plasmid sendiri merupakan gen melingkar yang terdapat dalam sel bakteri. Dale dan Park (2004) menyebutkan bahwa plasmid menyediakan sebuah dimensi ekstra yang penting terhadap fleksibilitas respon organisme terhadap perubahan lingkungan.
 Selain plasmid, episom juga dapat digunakan sebagai perantara.
Langkah-langkah dalam rekayasa genetika:
1.           Isolasi gen yang ingin kita sisipkan dengan cara memotong materi genetik tersebut. Secara alami sel memiliki enzim pemotong yang disebut enzim restriksi. Enzim ini dapat mengenali dan memotong tempat-tempat tertentu disepanjang rantai DNA. Untuk menyambungnya kembali digunakan enzim ligase.
2.           Sambungkan materi genetik yang sudah dipilah tersebut kedalam plasmid sebagai vektor.
3.      Pemasukan materi genetik yang telah disambung dengan plasmid kedalam vektor bakteri dilakukan melalui pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi. Elektroporasi sendiri merupakan metode yang menggunakan kejutan listrik untuk memperbesar pori-pori membran sel, sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran. Efisiensi dari metode ini berbanding terbalik dengan peningkatan ukuran plasmid.Selanjutnya, bakteri ini melakukan replikasi dengan cara membelah diri. Melalui proses ini, diperoleh plasmid-plasmid hsil transplantasi gen (DNA rekombinan)
Kelebihan
a.Menghasilkan tanaman yang kebal terhadap hama, penyakit, kondisi tanah tak subur, dll
b.Dapat digunakan untuk memproduksi vaksin, hormon, dan insulin untuk keperluan komersial

Kekurangan
a.Hilangnya plasma nutfah
b.Berkurangnya keanekaragaman hayati


No comments:

Post a Comment